Rabu, 11 September 2013

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI

PROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.

A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA
Secara vertical payudara terletak diantara kosta II dan IV, secara Horisontal mulai dari pinggir sternum sampai linea aklaris medialis. Kelenjar susu berada dijaringan sub kutan, tepatnya diantara jaringan sub kutan superficial dan profundus, yang menutupi muskulus pectoralis mayor.
Ukuran normal 10-12 cm dengan berat pada wanita hamil adalah 200 gram, pada wanita hamil aterm 400-600 gram dan pada masa laktasi sekitar 600-800 gram. Bentuk dan ukuran payudara akan bervariasi menurut aktifitas fungsionalnya. Payudara menjadi saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause. Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan struma jaringan penyangga dan penimbunan jaringan lemak.
Ada 3 bagian utama payudara, Korpus (badan), Areola, Papilla atau putting. Areola mamae (kalang payudara) letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka warnanya akan lebih gelap dan kemudian menetap.
Putting susu terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka letaknyapun akan bervariasi pula. Pada tempat ini terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut.
Ada empat macam bentuk putting yaitu bentuk yang normal/umum, pendek/datar, panjang dan terbenam (inverted). Namun bentuk-bentuk putting initidak terlalu berpengaruh pada proses laktasi, yang penting adalah bahwa putting susu dan areola dapat ditarik sehingga membentuk tonjolan atau “dot” ke dalam mulut bayi. Kadang dapat terjadi putting tidak lentur terutama pada bentuk putting terbenam, sehingga butuh penanganan khusus agar bayi bisa menyusu dengan baik.
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub kutan (jaringan bawah kulit), dan corpus mamae. Corpus mamae terdiri daribparenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari duktusLaktiferus (Duktus), Duktulus (Duktuli), Lobus dan Alveolus.
Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli. Duktulus bercabang 10-100 alveolus dan masing-masing dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga merupakan suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya pada putting susu akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus laktiferus. Didaerah kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus laktiferus tempat penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus, tapi duktulus yang perlahan selanjutnya disusun pada sekelompok alveoli. Didalam alveoli terdiri dari duktulus yang terbuka, sel sel kelenjar yang menghasilkan air susu dan mioepitelium yang berfungsi memeras air susu keluar dari alveoli.

B.     DUKUNGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI
1.      Biarkan bayi bersama ibunya segera setelah dilahirkan selama beberapa jam pertama.
a.       Membina hubungan/ ikatan disamping pemberian ASI
b.      Memberikan rasa hangat dengan membaringkan dan menempelkan pada kulit ibunya dan menyelimutinya
Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah persalinan. Hal ini sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup ASI atau tidak. Hal ini didasari oleh hormone pembuat ASI, antara lain hormone prolaktin dalam peredaran darah ibu akan menurun setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
Sebagai upaya untuk tetap mempertahankan prolaktin, isapan bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk mengeluarkan hormone oksitosin. Hormone oksitosis bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI yang ada pada alveoli, lobus serta duktus yang berisi ASI yang dikeluarkan melalui putting susu.
Apabila bayi tidak menghisap putting susu pada setengah jam setelah persalinan, hormone prolaktin akan turun dan sulit merangsan prolaktin sehingga ASI baru akan keluar pada hari ketiga atau lebih.
2.      Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul.
Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga pemperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 hari sekali. Agar tujuan perawatan dapat tercapai, bidan melakukan perawatan ppayudara. Mengupayakan tangan dan putting susu tetap bersih, jangan mengoleskan krim, minyak, alcohol atau sabun pada putting susu.
3.      Bantu ibu pada waktu pertama kali menyusui
Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah melahirkan. Hal ini sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup ASI atau tidak. Ini didasari oleh peran hormone pembuat ASI, antara lain hormone prolaktin dalam peredaran darah ibu akan menurun setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
Sebagai upaya untuk tetap mempertahankan prolaktin, isapan bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk mengeluarkan hormon oksitosin. Hormone oksitosin bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI yang ada pada alveoli, lobus serta duktus yang berisi ASI yang dikeluarkan melalui putting susu.
Posisi menyusui yang benar
a.       Berbaring miring
b.      Duduk
4.      Bayi harus ditempatkan dengan ibunya dikamar yang sama (rawat gabung/roming in)
Tujuan rawat gabung :
a.       Agar ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin, kapan saja dan dimana saja dan dapat menunjukkan tanda-tanda yang menunjukkan bayi lapar
b.      Ibu dapat meelihat dan memahami cara perawatan bayi secara benar yang dilakukan oleh bidan, serta mempunyai bekal ketrampilan merawat bayi setelah ibu pulang kerumahnya.
c.       Dapat melibatkan suami/keluarga klien secara aktif untuk membantu ibu dalam menyusui dan merawat bayinya.
5.      Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin
Menyusui bayi secara tidak dijadwal (on demand), karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhan nya. Ibu harus menyusuibayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, dll) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara kekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tidak dijadwal sesuai kebutuhan bayi, akan mencegah banyak masalah yang mungkin timbul.
Bagi ibu menyusui yang bekerja
a.       Susui bayi sesering mungkin selama ibu cuti bekerja, minimal 2 jam sekali
b.      Susuilah bayi sebelum berangkat kerja dan segera setelah ibu tiba dirumah
c.       Selama ditempat kerja, ASI selalu dikeluarkan, lalu dimasukkan kedalam wadah yang bersih dan tertutup kemudian simpan dalam lemari es atau termos es. Berikan pada bayi dengan sendok kecil.
d.      Ibu harus cukup istirahat dan banyak minum dan makan makanan yang bergizi agar ASI lancer.
6.      Hanya berikan kolostrum dan ASI saja
ASI dan kolostrum adalah makanan terbaik bagi bayi. Kolostrum dikeluarkan pada hari pertama setelah persalinan, jumlah kolostrum akan bertambah dan mencapai komposisi ASI sekitar 3-14 hari.


7.      Hindari susu botol dan dot empeng
Bayi yang menggunakan susu botol dan kempengan biasanya akan mengalami bingung putting. Kebiasaan ini akan membentukpribadi anak menjadi malas dan kurang berusaha.

C.     MANFAAT PEMBERIAN ASI
1.      Bagi bayi
a.       Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.
b.      Mengandung antibody
c.       ASI mengandung komposisi yang tepat
d.      Member rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi
e.       Terhindar dari alergi
f.       ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
g.      Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi
2.      Bagi Ibu
a.       Aspek Kontrasepsi
b.      Aspek Kesehatan Ibu
c.       Aspek Penurunan berat badan
d.      Aspek Psikologis
3.      Bagi Keluarga
a.       Aspek Ekonomi
b.      Aspek Psikologi
c.       Aspek Kemudahan
4.      Bagi Negara
a.       Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
b.      Menghemat devisa Negara
c.       Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
d.      Meningkatkan kualitas generasi penerus

D.    KOMPOSISI GIZI DALAM  ASI
1.      Kolostrum
2.      ASI masa Transisi
3.      ASI mature

E.     UPAYA MEMPERBANYAK ASI
1.      Makanan
2.      Ketenangan jiwa dan fikiran
3.      Penggunaan alat kontrasepsi
4.      Perawatan payudara
5.      Anatomis payudara
6.      Fisiologi
7.      Faktor Istirahat
8.      Factor Isapan anak
9.      Factor obat-obatan

F.      TANDA BAYI CUKUP ASI
Ø  Jumlah BAK dalam 1 hari paling sedikit 6 kali
Ø  Warna air seni tidak berwarna kuning pucat
Ø  Bayi sering BAB berwarna kekuningan berbiji
Ø  Bayi kelihatan puas, sewaktu waktu merasa lapar bangun dan tidur dengan cukup
Ø  Bayi paling sedikit menyusu 10 kali dalam 24 jam
Ø  Payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai menyusui
Ø  Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap bayi menyusu
Ø  Ibu dapat mendengarsuara menelan ketika bayi menelan ASI
Ø  Berat badan bayi bertambah

G.    ASI EKSLUSIF
Bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa tambahan cairan/makanan pendamping ASI. ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.
H.    PENYIMPANAN ASI
Didalam ruangan dengan suhu 27-320C kolostrum dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-250C dapat tahan selama4-8 jam. Bila ASI disimpan didalam lemari es pada suhu 0-40C akan tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan dalam freezer lemari es 1 pintu ASI dapat bertahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer lemmari es 2 pintu tahan selama 3-4 bulan.

I.       CARA MENYUSUI YANG BENAR
1.      Duduk dengan posisi santai, tegak lurus, punggung menyandar, dan kaki menapak dilantai
2.      Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian oleskan pada putting dan areola
3.      Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi
4.      Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada siku dan bokong bayi pada lengan
5.      Satu lengan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan
6.      Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
7.      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
8.      Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
9.      Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari serta ibu jari menekan payudara bagian atas areola
10.  Bayi diberi rangsangan  untuk membuka mulut dengan cara menyemtuh pipi bayi dengan putting susu
11.  Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan kepayudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan kemulut bayi
12.  Melepas isapan bayi
13.  Setelah selePROSES LAKTASI DAN MENYUSUI
Laktasi adalah keseluruhan proses menyusui mulai dari ASI diproduksi sampai proses bayi menghisap dan menelan ASI. Laktasi merupakan bagian integral dari siklus reproduksi mamalia termasuk manusia. Masa laktasi mempunyai tujuan meningkatkan pemberian ASI eklusif dan meneruskan pemberian ASI sampai anak umur 2 tahun secara baik dan benar serta anak mendapatkan kekebalan tubuh secara alami.

A.    ANATOMI DAN FISIOLOGI PAYUDARA
Secara vertical payudara terletak diantara kosta II dan IV, secara Horisontal mulai dari pinggir sternum sampai linea aklaris medialis. Kelenjar susu berada dijaringan sub kutan, tepatnya diantara jaringan sub kutan superficial dan profundus, yang menutupi muskulus pectoralis mayor.
Ukuran normal 10-12 cm dengan berat pada wanita hamil adalah 200 gram, pada wanita hamil aterm 400-600 gram dan pada masa laktasi sekitar 600-800 gram. Bentuk dan ukuran payudara akan bervariasi menurut aktifitas fungsionalnya. Payudara menjadi saat hamil dan menyusui dan biasanya mengecil setelah menopause. Pembesaran ini terutama disebabkan oleh pertumbuhan struma jaringan penyangga dan penimbunan jaringan lemak.
Ada 3 bagian utama payudara, Korpus (badan), Areola, Papilla atau putting. Areola mamae (kalang payudara) letaknya mengelilingi putting susu dan berwarna kegelapan yang disebabkan oleh penipisan dan penimbunan pigmen pada kulitnya. Perubahan warna ini tergantung dari corak kulit dan adanya kehamilan. Pada wanita yang corak kulitnya kuning langsat akan berwarna jingga kemerahan, bila kulitnya kehitaman maka warnanya akan lebih gelap dan kemudian menetap.
Putting susu terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi bentuk dan ukuran payudara maka letaknyapun akan bervariasi pula. Pada tempat ini terdapat lubang-lubang kecil yang merupakan muara dari duktus laktiferus, ujung-ujung serat otot polos yang tersusun secara sirkuler sehingga bila ada kontraksi maka duktus laktiferus akan memadat dan menyebabkan putting susu ereksi, sedangkan serat-serat otot yang longitudinal akan menarik kembali putting susu tersebut.
Ada empat macam bentuk putting yaitu bentuk yang normal/umum, pendek/datar, panjang dan terbenam (inverted). Namun bentuk-bentuk putting initidak terlalu berpengaruh pada proses laktasi, yang penting adalah bahwa putting susu dan areola dapat ditarik sehingga membentuk tonjolan atau “dot” ke dalam mulut bayi. Kadang dapat terjadi putting tidak lentur terutama pada bentuk putting terbenam, sehingga butuh penanganan khusus agar bayi bisa menyusu dengan baik.
Struktur payudara terdiri dari tiga bagian, yaitu kulit, jaringan sub kutan (jaringan bawah kulit), dan corpus mamae. Corpus mamae terdiri daribparenkim dan stroma. Parenkim merupakan suatu struktur yang terdiri dari duktusLaktiferus (Duktus), Duktulus (Duktuli), Lobus dan Alveolus.
Ada 15-20 duktus laktiferus. Tiap-tiap duktus bercabang menjadi 20-40 duktuli. Duktulus bercabang 10-100 alveolus dan masing-masing dihubungkan dengan saluran air susu (system duktus) sehingga merupakan suatu pohon. Bila diikuti pohon tersebut dari akarnya pada putting susu akan didapatkan saluran air susu yang disebut duktus laktiferus. Didaerah kalang payudara duktus laktiferus ini melebar membentuk sinus laktiferus tempat penampungan air susu. Selanjutnya duktus laktiferus terus bercabang-cabang menjadi duktus dan duktulus, tapi duktulus yang perlahan selanjutnya disusun pada sekelompok alveoli. Didalam alveoli terdiri dari duktulus yang terbuka, sel sel kelenjar yang menghasilkan air susu dan mioepitelium yang berfungsi memeras air susu keluar dari alveoli.

B.     DUKUNGAN BIDAN DALAM PEMBERIAN ASI
1.      Biarkan bayi bersama ibunya segera setelah dilahirkan selama beberapa jam pertama.
a.       Membina hubungan/ ikatan disamping pemberian ASI
b.      Memberikan rasa hangat dengan membaringkan dan menempelkan pada kulit ibunya dan menyelimutinya
Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah persalinan. Hal ini sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup ASI atau tidak. Hal ini didasari oleh hormone pembuat ASI, antara lain hormone prolaktin dalam peredaran darah ibu akan menurun setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
Sebagai upaya untuk tetap mempertahankan prolaktin, isapan bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk mengeluarkan hormone oksitosin. Hormone oksitosis bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI yang ada pada alveoli, lobus serta duktus yang berisi ASI yang dikeluarkan melalui putting susu.
Apabila bayi tidak menghisap putting susu pada setengah jam setelah persalinan, hormone prolaktin akan turun dan sulit merangsan prolaktin sehingga ASI baru akan keluar pada hari ketiga atau lebih.
2.      Ajarkan cara merawat payudara yang sehat pada ibu untuk mencegah masalah umum yang timbul.
Perawatan yang dilakukan bertujuan untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu sehingga pemperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara hendaknya dimulai sedini mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 hari sekali. Agar tujuan perawatan dapat tercapai, bidan melakukan perawatan ppayudara. Mengupayakan tangan dan putting susu tetap bersih, jangan mengoleskan krim, minyak, alcohol atau sabun pada putting susu.
3.      Bantu ibu pada waktu pertama kali menyusui
Segera susui bayi maksimal setengah jam pertama setelah melahirkan. Hal ini sangat penting apakah bayi akan mendapat cukup ASI atau tidak. Ini didasari oleh peran hormone pembuat ASI, antara lain hormone prolaktin dalam peredaran darah ibu akan menurun setelah satu jam persalinan yang disebabkan oleh lepasnya plasenta.
Sebagai upaya untuk tetap mempertahankan prolaktin, isapan bayi akan memberikan rangsangan pada hipofisis untuk mengeluarkan hormon oksitosin. Hormone oksitosin bekerja merangsang otot polos untuk memeras ASI yang ada pada alveoli, lobus serta duktus yang berisi ASI yang dikeluarkan melalui putting susu.
Posisi menyusui yang benar
a.       Berbaring miring
b.      Duduk
4.      Bayi harus ditempatkan dengan ibunya dikamar yang sama (rawat gabung/roming in)
Tujuan rawat gabung :
a.       Agar ibu dapat menyusui bayinya sedini mungkin, kapan saja dan dimana saja dan dapat menunjukkan tanda-tanda yang menunjukkan bayi lapar
b.      Ibu dapat meelihat dan memahami cara perawatan bayi secara benar yang dilakukan oleh bidan, serta mempunyai bekal ketrampilan merawat bayi setelah ibu pulang kerumahnya.
c.       Dapat melibatkan suami/keluarga klien secara aktif untuk membantu ibu dalam menyusui dan merawat bayinya.
5.      Memberikan ASI pada bayi sesering mungkin
Menyusui bayi secara tidak dijadwal (on demand), karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhan nya. Ibu harus menyusuibayinya bila bayi menangis bukan karena sebab lain (kencing, dll) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara kekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam.
Menyusui yang dijadwalkan akan berakibat kurang baik, karena isapan sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya. Dengan menyusui tidak dijadwal sesuai kebutuhan bayi, akan mencegah banyak masalah yang mungkin timbul.
Bagi ibu menyusui yang bekerja
a.       Susui bayi sesering mungkin selama ibu cuti bekerja, minimal 2 jam sekali
b.      Susuilah bayi sebelum berangkat kerja dan segera setelah ibu tiba dirumah
c.       Selama ditempat kerja, ASI selalu dikeluarkan, lalu dimasukkan kedalam wadah yang bersih dan tertutup kemudian simpan dalam lemari es atau termos es. Berikan pada bayi dengan sendok kecil.
d.      Ibu harus cukup istirahat dan banyak minum dan makan makanan yang bergizi agar ASI lancer.
6.      Hanya berikan kolostrum dan ASI saja
ASI dan kolostrum adalah makanan terbaik bagi bayi. Kolostrum dikeluarkan pada hari pertama setelah persalinan, jumlah kolostrum akan bertambah dan mencapai komposisi ASI sekitar 3-14 hari.


7.      Hindari susu botol dan dot empeng
Bayi yang menggunakan susu botol dan kempengan biasanya akan mengalami bingung putting. Kebiasaan ini akan membentukpribadi anak menjadi malas dan kurang berusaha.

C.     MANFAAT PEMBERIAN ASI
1.      Bagi bayi
a.       Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.
b.      Mengandung antibody
c.       ASI mengandung komposisi yang tepat
d.      Member rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi
e.       Terhindar dari alergi
f.       ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
g.      Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi
2.      Bagi Ibu
a.       Aspek Kontrasepsi
b.      Aspek Kesehatan Ibu
c.       Aspek Penurunan berat badan
d.      Aspek Psikologis
3.      Bagi Keluarga
a.       Aspek Ekonomi
b.      Aspek Psikologi
c.       Aspek Kemudahan
4.      Bagi Negara
a.       Menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi
b.      Menghemat devisa Negara
c.       Mengurangi subsidi untuk rumah sakit
d.      Meningkatkan kualitas generasi penerus

D.    KOMPOSISI GIZI DALAM  ASI
1.      Kolostrum
2.      ASI masa Transisi
3.      ASI mature

E.     UPAYA MEMPERBANYAK ASI
1.      Makanan
2.      Ketenangan jiwa dan fikiran
3.      Penggunaan alat kontrasepsi
4.      Perawatan payudara
5.      Anatomis payudara
6.      Fisiologi
7.      Faktor Istirahat
8.      Factor Isapan anak
9.      Factor obat-obatan

F.      TANDA BAYI CUKUP ASI
Ø  Jumlah BAK dalam 1 hari paling sedikit 6 kali
Ø  Warna air seni tidak berwarna kuning pucat
Ø  Bayi sering BAB berwarna kekuningan berbiji
Ø  Bayi kelihatan puas, sewaktu waktu merasa lapar bangun dan tidur dengan cukup
Ø  Bayi paling sedikit menyusu 10 kali dalam 24 jam
Ø  Payudara ibu terasa lembut setiap kali selesai menyusui
Ø  Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap bayi menyusu
Ø  Ibu dapat mendengarsuara menelan ketika bayi menelan ASI
Ø  Berat badan bayi bertambah

G.    ASI EKSLUSIF
Bayi hanya diberi ASI saja selama 6 bulan tanpa tambahan cairan/makanan pendamping ASI. ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau lebih.
H.    PENYIMPANAN ASI
Didalam ruangan dengan suhu 27-320C kolostrum dapat disimpan selama 12 jam, sedangkan ASI pada suhu 19-250C dapat tahan selama4-8 jam. Bila ASI disimpan didalam lemari es pada suhu 0-40C akan tahan selama 1-2 hari. Penyimpanan dalam freezer lemari es 1 pintu ASI dapat bertahan selama 2 bulan, sedangkan dalam freezer lemmari es 2 pintu tahan selama 3-4 bulan.

I.       CARA MENYUSUI YANG BENAR
1.      Duduk dengan posisi santai, tegak lurus, punggung menyandar, dan kaki menapak dilantai
2.      Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian oleskan pada putting dan areola
3.      Gunakan bantal atau selimut untuk menopang bayi
4.      Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi diletakkan pada siku dan bokong bayi pada lengan
5.      Satu lengan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu didepan
6.      Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara
7.      Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
8.      Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
9.      Tangan kanan menyangga payudara kiri dan keempat jari serta ibu jari menekan payudara bagian atas areola
10.  Bayi diberi rangsangan  untuk membuka mulut dengan cara menyemtuh pipi bayi dengan putting susu
11.  Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan kepayudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan kemulut bayi
12.  Melepas isapan bayi
13.  Setelah selesai menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting dan areola
14.  Menyendawakan bayi

J.       MASALAH DALAM MENYUSUI
v  Putting susu datar/tenggelam
v  Putting susu lecer/ nyeri
v  Payudara bengkak
v  Mastitis/ abses payudara
 sai menyusui ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada putting dan areola
14.  Menyendawakan bayi

J.       MASALAH DALAM MENYUSUI
v  Putting susu datar/tenggelam
v  Putting susu lecer/ nyeri
v  Payudara bengkak
v  Mastitis/ abses payudara